Bahasa Melayu Menjadi Lingua Franca di ASEAN

Hai semuahhh...

I'm back.. I'm back..

Dah liat judul diatas? Yap ! very interesting soalnya ini menyangkut bahasa kita. Bahasa kita adalah bahasa Indonesia, sesuai dengan Sumpah Pemuda. Tapi, walaupun begitu rumpun bahasa kita adalah Bahasa Melayu, hanya sebutannya aja di Indonesia jadi Bahasa Indonesia, di Malaysia jadi Bahasa Melayu. Ini semua hanya karna masalah politik aja, sehingga ada perbedaan penyebutan. Bahasa Melayu asalnya dari Riau, kemudian menyebar dan menjadi bahasa pengantar dalam perdagangan dikarnakan bahasanya yang mudah dan tidak mempunyai kedudukan bahasa macam bahasa jawa, sunda, bali, atau bahasa lain yang emang mempunyai strata sesuai dengan jabatan yang ngomong. Itulah kenapa bahasa ini dianggap sebagai bahasa pemersatu, dikarnakan kemudahan dalam penggunaannya. 


Tadi pagi, saat gw baca kompas.com, gw baca sebuah berita yang sangat menggelitik buat gue. Yaitu, Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia, Salleh Said, menyerukan agar Bahasa Melayu menjadi bahasa lingua franca atau bahasa pengantar di komunitas ASEAN. Buat yang penasaran sila baca beritanya di sini. 

Oke gue bener-bener gak ngerti sama pernyataan dia. Kok bisa za?

Gini yah gw kasih tau. Malaysia itu multi etnik sama kayak kita. Tapi sebagian terbesar dikatakan etnis Melayu, Chinese, dan Tamil (India). Masing-masing etnis, bicara dengan bahasanya sendiri-sendiri. Orang Chinese bicara pake bahasa Cina, orang Melayu bicara dengan bahasa Melayu, orang Tamil bicara dengan bahasa Tamil. Udah gitu, sistem pendidikan di sana mengadopsi tiga bahasa tadi sebagai bahasa pengantarnya. Sehingga, yang etnis Tamil sekolahnya di sekolah berbahasa Tamil, yang Melayu di sekolah berbahasa Melayu, yang Chinese di sekolah yang berbahasa Cina. Sehingga, tanpa di sadari itu membuat sekat antar etnis itu yang bangga dengan bahasanya masing-masing.

Malaysia, yang mengaku Bangsa Melayu, tentu menganggap Bahasa Melayu sebagai bahasa nasionalnya. Tapi lo tau gak sih, BANYAK warga negaranya yang GAK BISA Bahasa Melayu. Aneh banget kan??

Terus, pake bahasa apa dong komunikasinya?

Bahasa Inggris sodara-sodara !!!!

Iyah, antar etnis, kalau mau bicara pake Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Itu ngenes banget kan?? Di saat mereka mengaku sebagai bangsa Melayu, tapi banyak dari warga negaranya yang gak bisa bicara Melayu.

Gw pernah tugas ke Malaysia sama temen kantor gue. Kebetulan dia chinese, tapi kalo menurut gue dia jawa banget, karena bahasa sehari-hari kita bahasa jawa, dan logat dia juga jawa banget. Dia juga udah lupa sama bahasa engkongnya, hahaha. Suatu saat kita cari makan di daerah macem Hawker gitu. Terus kita makan di toko yang jualan kwetiau, karna gw liat fotonya bikin kita bedua ngiler. Pas kita duduk, engkoh-engkoh yang jualan dateng terus nyrocos ke temen gue pake bahasa cina:

'wazewazewoswoswos' ---> sumpah gw kagak ngerti

'he?' --> temen gue macag muka bego

'wazewazewazewoswoswos' ---> masih ngomong cina juga


Karna gw gemes, akhirnya gw sela:


'Execusme do you speak english? We don't speak chinese'

'What do you want to eat? Sir, how could you don't speak chinese, you are chinese already'


Doi sambil ngomong sambil melotot ke temen gue


'I'm sorry sir, but I can speak Bahasa really good'

'How could you speak Bahasa but couldn't speak chinese? that's bad.. really bad...'

'Sorry sir, we are chinese etnic just knew Bahasa as daily language'

'That's realy bad....'

Yeehhh.... emang situ, ngakunya bahasa nasionalnya Melayu, tapi kagak bisa Bahasa Melayu, capee dee....

Lo liat kan? orang Malaysia aja banyak yang kagak bisa Bahasa Melayu, gitu kok si menteri minta Bahasa Melayu buat jadi bahasa pengantar di ASEAN. Lo ngaca dong ! Bahasa Melayu aja belom jadi lingua franca di negara lo sendiri. Masih mending Indonesia, apapun etnisnya, semua bicara pake Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar. Jadi Bahasa Indonesia udah bener-bener menjadi lingua franca di negaranya sendiri. 


Intinya, gw setuju aja sama statement dia, tapi benerin dulu masyarakat lo biar bisa ngomong Melayu dengan baik di negara lo sendiri.

Lo semua setuju gak??? 

Post a Comment

0 Comments